Monday, February 18, 2013

Mahasiswa Semester Dua

Kantuk yang mulai menyapa, tak menggoyahkan keinginan gue untuk nge-post di pagi hari nan hening di kota Bogor ini. Yap! Saat ini di laptop Kukuh sedang menunjukkan pukul 2:54 pagi, iya pagi. Pasang kacamata kuda dulu ah biar cool. Gimana gak keren coba, nanti gue ada jadwal kuliah jam 7 pagi. Great. Tidur nih pasti nanti pas kuliah hahaha. Kelihatannya gue sudah mulai terbiasa terjaga di waktu-waktu seperti ini. Memang sesuatu hal yang kurang baik, tapi mau gimana lagi? Gue baru aja selesai ngerjain tugas Kimia Air dan Tanah. Padahal tugas ini udah disuruh dari seminggu yang lalu. Sifat buruk gue yang satu ini, suka menyepelekan sesuatu, kembali muncul. Entah sampai akan ia akan terus singgah di kehidupan gue. 

Sekarang, mata kuliah gue makin ribet, gak seperti semester satu kemarin, yang masih bisa tidur saat kuliah, terutama mata kuliah Agama Islam. Hahaha kerjaan gue pas kuliah matkul Agama Islam cuma tidur doang. Ciyus. Terus gak masuk pas ada tugas presentasi materi, tapi gue dapet nilai A hahaha. Dewa abitch. Sekarang itu mata kuliah gue ada Kimia Air dan Tanah, Ekologi Perairan, Pengantar Biokimia, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Mikrobiologi Akuatik, dan Dasar-dasar Akuakultur. Tujuh mata kuliah dengan waktu kuliah 5 hari dalam seminggu. Tiga kali masuk jam 7 pagi dan dua kali masuk jam 8 pagi. Cemungut! Wkwk.

Tugas pun selesai, masih ada beberapa jam lagi untuk kuliah nanti pagi. Gue sempetin untuk log in twitter sebentar. Nge-tweet, bales mention Runggu yang mencoba untuk menyindir Arsenal yang baru saja kalah dari FA Cup (asu!), stalk, dan sekilas melihat beberapa tweet-tweet gue yang udah pernah gue tweet. Semakin ke bawah, ke bawah, dan mata gue tertuju pada suatu tweet.

.............

.........

.....

..

"Alhamdulillah. gak percuma kuliah-tidur-kuliah-nobar-kongkow-tidurlagi."

Gue termenung...

Mencoba menguatkan memori di kepala gue.

Saat itu...

Sekitar jam 11 siang...

Di bawah teriknya matahari...

Terlihat seorang pak pos mengantarkan sebuah surat. Dari Diploma IPB! Ah, sudah lama kau kunanti. Kenapa baru sekarang kita bertemu? Dengan tergesa-gesa gue menghampiri pak pos, tanda tangan, dan tak lupa mengucapkan "Terima kasih". Dengan hasrat menggebu-gebu, gue robek ujung surat tersebut, gue tarik kertas yang ada di dalam surat tersebut dengan perlahan. Terlihat sebuah angka. 3,63! IP perdana gue! Alhamdulillah. Terima kasih ya Allah. Gue pun tanpa pikir panjang langsung memanggil Ibu gue dengan rasa bangga dan memberikan lembaran kertas tersebut kepadanya. Sebuah senyum. Ya, Ibu gue tersenyum. Gue pun lega akhirnya, perjuangan keluarga untuk membiayai gue kuliah ternyata gak sia-sia. Gue bisa nunjukkin prestasi awal gue di Diploma IPB dengan nilai yang memuaskan hati mereka. Tapi gue inget apa kata Ibu, "Jangan takabur, belajar yang rajin, di atas langit masih ada langit".

Semester Dua. Target semester ini masih sama seperti semester sebelumnya, yaitu Cum Laude. Apapun yang terjadi, apapun kendalanya, selalu ada harapan untuk mencapai apa yang gue inginkan, meskipun kecil, tapi gue akan selalu mencoba untuk mencapainya. Gak peduli gue tidur kurang dari 8 jam atau apapun yang ngebuat gue tersiksa; tugas, laporan, dan hal-hal lainnya. Membuat orangtua bangga itu jauh lebih penting dari semua yang udah gue lakuin selama ini, gue merasa semua pengorbanan gue akan terbayarkan oleh senyum yang nantinya nyokap berikan ketika mendengar bahwa gue mendapatkan nilai yang memuaskan.

Bismillah!

2 comments:

  1. Selamat ya mad atas IPnya. Blog lo bikin semangat belajar nih biar orang tua bangga

    ReplyDelete